Pewarnayang digunakan untuk pewarna tekstil juga ada yang berasal dari bahan alam dan sintetis. Pada kerajinan tekstil, kadang kala digunakan aksesoris seperti kancing, manik-manik, ritsleting, dll. Aksesoris tersebut ada yang berbahan sintetis seperti plastik ada pula berbahan alami seperti kancing batok kelapa atau manik-manik dari batu. 1. FilterPerlengkapan Pesta & CraftPeralatan JahitPeralatan MelukisPerlengkapan KaligrafiRumah TanggaLain-LainLaundryFashion MuslimFashion PriaMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 937 produk untuk "pewarna kain tekstil" 1 - 60 dari 937UrutkanAdDYLON DILON WANTEK PEWARNA PAKAIAN TEKSTIL TEXTILE KAIN BAJU alat jahit dan kerajinan 750+AdPewarna kain, jeans, jaket dan hoodie premium merek 1%Kab. SlemanKSJ OFFICIAL 250+AdPewarna Kain / Bahan / Tekstil / Cloth Dyes Merk DYLON - 26 Jungle BaratTOKO TIGA Mesin 250+AdPewarna kain dan tekstil untuk celup & ikat tie dye/shibori 4 rb+AdPewarna Kain/Tie Dye/Batik 50gram 100+TerlarisDYLON PEWARNA TEKSTIL KAIN / CELUP TIE BaratAneka Benang 4 rb+wantex pakaian wantek sumbo pewarna kain baju wenter tekstil 2% 10 rb+Pewarna kain dan tekstil untuk celup & ikat tie dye/shibori 4 rb+DYLON PEWARNA KAIN original - Pewarna Celup Tie Dye Baju 2%BandungSTORA - Art 750+Pewarna Kain Dylon Original - Pewarna Celup Tie Dye Baju UtaraSinar Kencana 250+
MaterialDasar Tekstil Serat. Serat alam yang digunakan untuk tekstil terdiri atas serat yang berasal dari tumbuhan di antaranya kapas, batang Pewarna. Perwarna tekstil terdiri atas zat pewarna alam dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna alam berasal dari tumbuhan Aksesori. Aksesori ditambahkan
Kerajinan atau dalam bahasa Inggris kita kenal dengan handicraft, dapat dipahami sebagai produk yang menuntut keterampilan tangan. Produk kerajinan adalah produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu. Produk kerajinan memiliki nilai yang tinggi karena menuntut kemampuan berkarya menggunakan keterampilan tangan, baik tanpa menggunakan alat bantu maupun dengan menggunakan alat bantu sederhana. Salah satu jenis kerajinan yang banyak ditemukan di Indonesia adalah kerajinan tekstil. Tekstil adalah jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan. Produk kerajinan tekstil secara umum terdiri atas material tekstil, warna, dan aksesori yang digunakan pada kerajinan tekstil. Jenis tekstil dilihat dari asal usul bahan baku terdiri atas tekstil yang terbuat dari serat alam dan tekstil yang terbuat dari serat buatan sintetis, serta semi sintetis bahan alam yang diproses secara sintetis. Pewarna yang digunakan untuk pewarna tekstil juga ada yang berasal dari bahan alam dan sintetis. Pada kerajinan tekstil, kadang kala digunakan aksesori seperti kancing, manik-manik, ritsleting, dan lain-lain. Aksesori tersebut ada yang berbahan sintetis seperti plastik ada pula berbahan alami seperti kancing batok kelapa atau manik-manik dari batu. 1. Serat Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil bahan pembuat pakaian. Serat alam yang digunakan untuk tekstil terdiri atas serat yang berasal dari tumbuhan di antaranya kapas, batang rami, nanas, batang pisang. Serat Kapas yaitu serat alamitumbuhan yang mudah didapat dan harganya terjangkau,karena seratnya itu nyaman dan bisa dipakai disemua kalangan kapas sangat penting di industri tekstil karena bahan nya mudah didapat,sangat kuat,sifat kapas yg kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah itu dipintal dan kemudian manjadi benang,akhirnya ditenun menjadi kain. industri tekstil banyak mengandalkan kapas menjadi bahan utama. kapas mempunyai arti penting bagi para perancang busana. Serat Rami yaitu serat alamitumbuhanyang dihasilan oleh tanaman kulit batangnya banyak digunakan untuk baku rami juga bisa dipintal jadi benang yang akan dirajut menjadi sama dengan kapas,tapi rami lebih berkilap, kuat, jauh dari bakteri dan dapat menyerap air dengan sangat rami sangat digemari oleh perancang karena teksturnya yang nyaman dan baik digunakan untuk busana apapun. Serat nanas atau pina fiber’ berasal dari daun pohon nanas. Serat nanas, karena berasal dari alam, sifat naturalnya adalah mampu menyerap keringat dan kelembaban. Bahan serat nanas jatuhnya kaku dan transparan, persis seperti bahan organdi, namun serat nanas berkilau lembut, bertekstur garis halus dan agak penghasil serat nanas yang terbesar adalah Filipina, maka tidak heran busana nasional mereka dibuat dari serat nanas. Pisang abaka Musa textilis adalah salah satu spesies pisang yang merupakan tumbuhan asli Filipina. Serat pisang ini diambil dari batang semunya yang dikeringkan. Dari serat ini dapat dibentuk menjadi benang. Serat alami yang berasal dari hewan seperti wol dari bulu biri-biri dan sutra dari kepompong ulat sutra. Serat Sutera yaitu serat alami yang dihasilkan oleh ulat-ulat sutera yang nantinya menjadi kepompong kemudian serat suteranya dililitkan dengan mesin pemintal yang nanti menjadi benang dan ditenun menjadi alami ini memiliki hasil yang sangat halus dan sangat berkilau. Harga dari serat tersebut termasuk sangat yang menghasilkan sutera hanya ulat sejenis tidak sedikit pula penggemar dari kain dijamin tidak mengecewakan bagi yang membelinya. Serat Wol yaitu serat alami yang dihasilkan dari hewan bernama domba. serat ini sudah dikenal sejak zaman belanda. kain dengan menggunakan serat wol dapat menghangatkan bagi pemakainya yang di iklim sangat dingin. Karena terbuat dari serat yang dapat menyamankan pemakainya,agar si pemakai tidak serat wol banyak digunakan untuk pakaian hangat khususnya didaerah dingin. Serat alami lainnya adalah serat dari logam seperti benang emas dan perak yang digunakan pada tenun Songket dan Tapis. Serat organik pada umumnya lebih mudah menyerap keringat, lebih terasa sejuk pada tubuh tidak panas, namun mudah kusut sehingga memerlukan penyetrikaan panas, dan rentan terhadap jamur. Tekstil dengan bahan organik dapat rusak jika direndam pada deterjen selama lebih dari 2 jam. Serat buatan atau sintetis adalah serat yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari buatan buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan. Serat bahan sintetis berasal dari polyester serupa dengan plastik, yaitu nilon, acrilyc, spandex, dan lain-lainnya. Serat sintetis memiliki elastisitas yang baik sehingga tidak mudah kusut dan tidak memerlukan penyetrikaan panas, namun daya serapnya rendah sehingga kurang nyaman dan kurang terasa sejuk pada tubuh. Tekstil dari serat sintetis tahan terhadap bakteri dan jamur serta tahan terhadap pelarut organik dan kimia/dry cleaning. Selain serat organik dan sintetis, terdapat juga serat semi sintetis dan serat campuran. Serat semi sintetis adalah serat rayon yang terbuat dari polimer dari bahan organik karena tidak sepenuhnya organik dan namun tidak sepenuhnya sintetis. Serat campuran, dibuat dari bahan campuran organik dan sintetis, untuk mengurangi kelemahan dari sifat salah satu bahan. 2. Zat Pewarna Perwarna tekstil terdiri atas zat pewarna alam dan zat pewarna sintetis. Zat warna alam natural dyes adalah zat warna yang diperoleh dari alam/tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Zat pewarna alam berasal dari tumbuhan atau hewan. Tekstil t radisional Indonesia pada zaman dahulu menggunakan pewarna alam seperti daun pohon nila indofera, kulit pohon soga tingi Ceriops candolleana arn, kayu tegeran Cudraina javanensis, kunyit Curcuma, teh tea, akar mengkudu Morinda citrifelia yang menghasilkan warna merah, berasal dari Timur Tengah dan dibawa ke kepulauan Indonesia melalui pedagang India, kulit soga jambal Pelthophorum ferruginum, kesumba Bixa orelana, daun jambu biji Psidium guajava. Pewarna alami mudah diserap oleh tekstil dari bahan alami, terutama sutra, namun tidak oleh tekstil dengan bahan sintetis. Zat warna alam untuk Tekstil antara lain sebagai berikut. NoKelompok Bagian tumbuhanSumber zat warna Nangka, Tegeran, Bengkirai, Mranti,Secang, Jati Sekam, ulin Jambu biji, Jati, Tom indigofera,Kepel, Pacar air, Alpukat, Urang Aring buahManggis, Kedelai, Kara Benguk, Sabut kelapa kayuJambal, Tingi, Pinus Merkusi kuning Bixa Orelana, Kacang merah, Mahkotadewa Zat warna sintetis synthetic dyes atau zat wana kimia mudah diperoleh, stabil dan praktis pemakaiannya. Zat pewarna sintetis adalah zat pewarna buatan yang dibuat dari ter, arang baru bara atau minyak bumi. Zat warna sintetis lebih mudah diperoleh di pasaran, memiliki keragaman warna lebih banyak, dan menyediakan warna terang. Zat warna sintetis dapat menghasilkan warna yang konsisten atau sama, dan mudah diserap oleh tekstil dengan serat alami maupun tekstil dengan serat sintetis. Kelemahan pewarna sintetis adalah belum tentu aman untuk manusia dan alam. Berikut ini kelebihan dan kekurangan zat pewarna alami dan pewarna buatan. Pewarna alamiPewarna buatan Lebih aman memiliki efek negatif tertentu. Warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah berubah oleh pengaruh tingkat keasaman mengembalikan warna asli, kestabilan warna lebih tinggi, tahan lama, dan dapat melindungi vitamin atau zat-zat makanan lain yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan. Untuk mendapatkan warna yang bagus diperlukan bahan pewarna dalam jumlah dan ekonomis Keanekaragaman warnanya terbatasWarna yang dihasilkan lebih beraneka ragam. Tingkat keseragaman warna kurang baikKeseragaman warna lebih baik. Kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang agak tidak menghasilkan rasa dan aroma yang mengganggu. 3. Aksesori Dalam dunia busana, aksesori atau aksesoris adalah benda-benda yang dikenakan seseorang untuk mendukung atau menjadi pengganti pakaian. Bentuk aksesori bermacam-macam dan banyak di antaranya terkait dengan peran gender pemakainya. Aksesori dalam bahasa Indonesia hampir selalu berarti fashion accessory dalam penggunaan dalam bahasa Inggris. Aksesori ditambahkan pada produk kerajinan tekstil untuk memberikan fungsi dan estetika. Seperti halnya serat dan pewarna, aksesori kerajinan tekstil juga dapat dibagi menjadi berbahan alami dan berbahan sintetis. Pada tekstil tradisional, aksesori dapat berupa manik-manik yang terbuat dari batu, dari kerang, atau gigi hewan. Pada kerajinan tekstil modern, penggunaan aksesori lebih beragam seperti kancing, gesper, ritsleting, velco, dakron atau busa pelapis dan lain-lain. Bahan aksesori modern dapat terbuat dari batu, batok kelapa, kerang, logam, maupun plastik.

materialtekstil bahan pewarna dan aksesoris. Material Tekstil, Bahan Pewarna, dan Aksesori. P r oduk kerajinan tekstil secara umum t er diri atas mat er ial tekstil, w ar na, dan aksesori yang digunakan pada kerajinan tekstil.

FilterMakanan & MinumanBahan KuePerlengkapan Pesta & CraftPeralatan MelukisPeralatan JahitFashion MuslimJilbabFashion PriaAksesoris Sepatu PriaMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "pewarna textile" 1 - 60 dari WANTEX/PEWARNA PAKAIAN Yon's Fabric dye SelatanYons clothes 10 rb+AdSKYE DYE - Pewarna Pakaian - Celup Baju dan Kain Textile - Tie BandungBenang Jahit 2 rb+AdSisa 10Pewarna pakaian Pewarna Tie Dye Yons Tie 5 rbJakarta SelatanYons clothes 250+AdDYLON DILON WANTEK PEWARNA PAKAIAN TEKSTIL TEXTILE KAIN BAJU alat jahit dan kerajinan 750+AdProduk TerbaruWANTEK/ WANTEX/PEWARNA PAKAIAN NILON YONS NYLON DYE SelatanYons clothes careTerjual 5Wantex Wantek Pewarna Pakaian Pewarna 3%Jakarta PusatZHUMAR JAYA 4 rb+SKYE DYE - Pewarna Pakaian - Celup Baju dan Kain Textile - Tie BandungBenang Jahit 2 rb+Wantex Pewarna Textile Cap Padi Gunting/Wantek Pewarna Pakaian 2 rb+WANTEX Pewarna Pakaian dan textile Cap 1%Medantb 100+Wantex NILON Pewarna Pakaian Tekstil Textile KainRp69921%Rp890Jakarta BaratLively Online 10 rb+ 8Bahan Tas Pilihan Terbaik untuk Material Produksi. Posted on September 15, 2021. Selain untuk estetika, tentu bahan tas menjadi pertimbangan karena akan mempengaruhi seberapa awet tas itu akan bertahan. Hal ini wajib diketahui utamanya jika Anda memiliki usaha manufaktur tekstil atau garment yang berfokus memproduksi tas.
Pegiat dunia fesyen tanah air saat ini tengah sangat gencar mengampanyekan konsep fesyen berkelanjutan atau ramah lingkungan. Salah satu hal yang dapat mendukung terciptanya fesyen berkelanjutan ialah pemanfaatan bahan-bahan alami. Selain bahan pembuat kain, bahan pewarna kain atau pakaian juga bisa didapat secara alami dari alam. Pewarna tekstil alami sudah lazim digunakan sejak dulu oleh para perajin batik dan tenun di berbagai wilayah Nusantara. Berikut ini lima tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami pada produk tekstil yang mudah ditemukan di Indonesia. Kesumba merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan. Meski bukan tumbuhan asli Indonesia, kesumba mudah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Kesumba memiliki warna alami merah yang pekat. Bagian yang kerap dijadikan sebagai pewarna alami adalah bijinya. Selain untuk pewarna tekstil, kesumba juga kerap digunakan sebagai pewarna produk kosmetik alami. Daun suji memiliki warna hijau pekat yang sangat khas. Umumnya orang lebih banyak yang menggunakan daun suji sebagai pewarna makanan. Namun, suji juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pewarna tekstil. Kunyit atau turmeric merupakan rempah asli Asia Tenggara yang memiliki bakat kuat sebagai bahan pewarna alami. Warna kuning pada kunyit sangat pekat dan apat melekat dengan baik pada kain tanpa memutuhkan berbagai tambahan bahan kimia lainnya. ketapang Daun pohon ketapang dapat diolah menjadi pewarna alami. Uniknya, hasil pengolahan daun ketapang dapat menghasilkan setidaknya tiga warna yang berbeda. Mulai dari olive green, hitam, hingga kuning kecokelatan. Perbedaan itu dapat terjadi berdasarkan kondisi daun yang digunakan serta bahan campuran yang digunakan untuk mengolah daun ketapang tersebut. Kulit kayu secang dapat dioleh menjadi pewarna cokelat hingga marun alami. Nuansa earth tone akan sangat terasa dari bahan yang diwarnai dengan kayu secang. Di beberapa daerah, secang juga kerap digunakan untuk mewarnai beberapa karya seni seperti anyaman. M-2
Tekstilmemiliki sifat bahan dan bahan pewarna yang berbeda antara satu tekstil dengan tekstil lainnya. Tekstil adalah bahan yang digunakan untuk membuat pakaian. Tekstil merupakan benang yang diolah dengan menggunakan beberapa teknik khusus hingga menjadi kain. Lalu, kemudian kain tersebut diolah menjadi suatu produk dan digunakan

Material Tekstil, Bahan Pewarna, dan Aksesori. Produk kerajinan tekstil pada umumnya teridiri atas material, pewarna dan aksesori yang digunakan pada kerajinan tekstil. Dilihat dari asal usul bahan bakunya, kerajinan tekstil terdiri atas tekstil yang dibuat dari serat alam dan tekstil yang terbuat dari serat buatan bahan sintetis, dan juga memiliki sintesis atau bahan alam yang diproses secara sintetis. Pewarna yang digunakan untuk mewarnai tekstil juga ada yang bersumber dari bahan alam dan sintetis. Pada kerajinan tekstil, ada juga yang menggunakan aksesori seperti kancing, manik-manik, resleting, dan lainnya. Aksesori tersebut ada yang berbahan sintetis seperti plastik dan ada juga yang berbahan alami seperti kancing batok kelapa atau manik-manik yang terbuat dari batu. 1. Material Serat Kerajinan Tekstil. Serat alam yang dimanfaatkan untuk kerajinan tekstil terdiri atas serat yang berasal dari tumbuhan yang diantaranya, yaitu kapas, batang rami, nanas, dan batang pisang. Serat alami yang bersumber dari hewan, yaitu Wol dari bulu hewan biri-biri dan sutra yang berasal dari kepompong ulat sutra. Serat alami lainnnya, yaitu serat dari logam seperti benang emas dan perak yang digunakan pada tenun Songket dan Tapis. Serat alami pada umumnya lebih mudah menyerap keringat, lebih terasa sejuk pada tubuh, namun mudah kusut sehingga memerlukan penyetrikaan panas, dan rentan terhadap jamur. Tekstil dengan bahan organik dapat rusak jika direndam pada deterjen selama lebih dari 2 jam. Serat dari bahan sintetis bersumber dari polyester menyerupai plastik, yaitu nilon, acrilyc, spandex, dan lainnya. Jenis serta ini memiliki elastisitas yang baik sehingga tidak gampang kusut serta tidak perlu penyetrikaan yang panas, namun daya serapnya rendah sehingga kurang begitu nyaman dan kurang terasa sejuk saat di gunakan. Tekstil dari serat sintetis juga tahan terhadap bakteri dan jamur serta tahan terhadap pelarut organik dan kimia. Selain serat organik dan sintetis, juga terdapat serat semi sintetis serta serat campuran. Serat semi sintetis adalah serat rayon yang dibuat dari bahan polimer bahan organik karena tidak sepenuhnya organik dan namun tidak sepenuhnya pula sintetis. Serat campuran adalah serat yang dibuat dari bahan campuran organik dan sintetis untuk mengurangi kelemahan dari sifat salah satu bahan. 2. Material Pewarna Kerajinan Tekstil. Pewarna pada tekstil terdri dari zat pewarna alam dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna dari bahan alami berasal dari tumbuhan ataupun hewan. Kerajinan tekstil tradisional Indonesia pada zaman dulu menggunakan pewarna alam seperti; a. daun pohon nila, b. kulit pohon soga tingi, c. kayu tegeran, d. kunyit, e. teh, f. akar mengkudu, yang menghasilkan warna merah, berasal dari Timur Tengah dan dibawa ke Indonesia melalui para pedagang India, g. kulit soga jambal, h. kesumba, dan i. daun jambu biji Pewarna alami sangat diserap oleh kerajinan tekstil dari bahan alami, terutama sutra, namun tidak oleh kerajinan tekstil dengan bahan utama sintetis. Zat pewarna sintetis adalah zat pewarna buatan yang dibuat dari arang batu bara ataupun dari minyak bumi dan mudah diperoleh di pasaran, memiliki keberagaman warna yang lebih banyak, dan meyediakan warna terang. Zat pewarna sintetis dapat menghasilkan warna yang konsisten atau sama, dan mudah diserap oleh kerajinan tekstil yang berbahan serat alami maupun kerajinan tekstil dari serat sintetis. Kelemahan pewarna tekstil adalah belum tentu aman untuk manusia dan alam. 3. Material Aksesori Kerajinan Tekstil. Aksesori ditambahkan pada produk tekstil dengan tujuan untuk memberikan fungsi dan estetika. Seperti halnya serat dan pewarna, aksesori kerajinan tekstil juga bisa dibagi menjadi aksesori berbahan alami dan yang berbahan sintetis. Pada kerajinan tekstil tradisional, aksesori dapat berupa manik-manik yang terbuat dari baru, dari kerang, atau gigi hewan. Pada kerajinan tekstil modern, penggunaan aksesori lebih beragam seperti kancing, gesper, resleting, velko, dakron atau busa pelapis dan lainnya. Bahkan aksesori modern dapat terbuat dari batu, batok kelapa, kerang, logam, ataupun plastik. Demikian penjelasan singkat tentang Material tekstil, pewarna dan aksesori kerajinan tekstil tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih. Sumber Kemendikbud_RI-2019.

MaterialTekstil, Bahan Pewarna, dan Aksesori P r oduk kerajinan tekstil secara umum t er diri atas mat er ial tekstil , w ar na, dan aksesori yang digunakan pada kerajinan tekstil . Jenis tekstil dilihat dari asal usul bahan baku t er diri atas tekstil yang t er buat dari serat alam dan tekstil yang t er buat dari serat buatan (sint etis), serta semi sintetis (bahan alam yang diproses secara sint etis).

Produk kerajinan tekstil secara umum terdiri atas material tekstil, bahan pewarna, dan aksesoris yang digunakan pada kerajinan tekstil. Jenis tekstil dilihat dari asal usul bahan baku terdiri atas tekstil yang terbuat dari serat alam dan tekstil yang terbuat dari serat buatan sintetis, serta semi sintetis bahan alam yang diproses secara sintetis. Pewarna yang digunakan untuk pewarna tekstil juga ada yang berasal dari bahan alam dan sintetis. Pada kerajinan tekstil, kadang kala digunakan aksesoris seperti kancing, manik-manik, ritsleting, dll. Aksesoris tersebut ada yang berbahan sintetis seperti plastik ada pula berbahan alami seperti kancing batok kelapa atau manik-manik dari batu. 1. Serat Serat alam yang digunakan untuk tekstil terdiri atas serat yang berasal dari tumbuhan di antaranya kapas, batang rami, nanas, batang pisang. Serat alami yang berasal dari hewan seperti wol dari bulu biri-biri dan sutra dari kepompong ulat sutra. Serat alami lainnya adalah serat dari logam seperti benang emas dan perak yang digunakan pada tenun Songket dan Tapis. Serat organik pada umumnya lebih mudah menyerap keringat, lebih terasa sejuk pada tubuh berarti tidak panas, namun mudah kusut sehingga memerlukan penyetrikaan panas, dan rentan terhadap jamur. Tekstil dengan bahan organik dapat rusak jika direndam pada deterjen selama lebih dari 2 jam dua. Serat bahan sintetis berasal dari polyester serupa dengan plastik, yaitu nilon, acrilyc, spandex, dan lain-lain. Serat sintetis memiliki elastisitas yang baik sehingga tidak mudah kusut dan tidak memerlukan penyetrikaan panas, namun daya serapnya rendah sehingga kurang nyaman dan kurang terasa sejuk pada tubuh. Tekstil dari serat sintetis tahan terhadap bakteri dan jamur serta tahan terhadap pelarut organik dan kimia/dry cleaning. Selain serat organik dan sintetis, terdapat juga serat semi sintetis dan serat campuran. Serat semi sintetis adalah serat rayon yang terbuat dari polimer dari bahan organik karena tidak sepenuhnya organik dan namun tidak sepenuhnya sintetis. Serat campuran, dibuat dari bahan campuran organik dan sintetis, untuk mengurangi kelemahan dari sifat salah satu bahan tersebut. 2. Pewarna Pewarna tekstil terdiri atas zat pewarna alam dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna alam berasal dari tumbuhan atau hewan. Tekstil tradisional dari Indonesia pada zaman dahulu menggunakan pewarna alam seperti daun pohon nila indofera, kulit pohon soga tingi Ceriops candolleana arn, kayu tegeran Cudraina javanensis, kunyit Curcuma, teh tea, akar mengkudu Morinda citrifelia yang menghasilkan warna merah, berasal dari Timur Tengah dan dibawa ke Indonesia melalui pedagang dari India, kulit soga jambal Pelthophorum ferruginum, kesumba Bixa orelana, dan jambu biji Psidium guajava. Pewarna alami mudah diserap oleh tekstil dari bahan alami, terutama sutra, namun tidak oleh tekstil dengan bahan sintetis. Zat pewarna sintetis adala zat pewarna buatan yang dibuat dari ter, arang, batu bara, atau minyak bumi. Zat warna sintetis lebih mudah diperoleh di pasaran, memiliki keragaman warna lebih banyak, dan menyediakan warna terang. Zat warna sintetis dapat menghasilkan warna yang konsisten atau tetap sama, dan mudah diserap oleh tekstil dengan serat yang alami maupun tekstil dengan serat yang sintetis. Kelemahan pewarna sintetis adalah belum tentu aman untuk manusia dan alam. 3. Aksesoris Aksesoris ditambahkan pada produk kerajinan tekstil untuk memberikan fungsi dan estetika. Seperti halnya serat dan pewarna, aksesoris kerajinan tekstil juga dapat dibagi menjadi berbahan alami dan berbahan sintetis. Pada tekstil tradisional, aksesoris dapat berupa manik-manik yang terbuat dari batu, dari kerang, atau gigi hewan. Pada kerajinan tekstil modern, penggunaan aksesoris lebih beragam seperti kancing, gesper, ritsleting, velco, dakron atau busa pelapis dan lainnya. Bahan aksesoris modern dapat terbuat dari batu, batok kelapa, kerang, logam, maupun plastik. Baca Juga Mengenal Kerajinan Tekstil Sumber Buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Get notifications from this blog ebX4. 302 82 176 86 280 158 159 368 335

material tekstil bahan pewarna dan aksesoris